Menulis Kelengkapan Naskah

Kembali mengusung tema yang menarik, pertemuan malam ini akan mengupas tentang Menulis Kelengkapan Naskah. Dipandu moderator cantik dan hebat Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd yang tentunya sudah sangat berpengalaman dalam memandu acara serupa. 

Dibuka dengan do'a bersama,setelahnya Bu Aam segera memperkenalkan narasumber pada malam ini. Beliau adalah Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD dilahirkan di Kuningan, 13 September 1984 dan akrab disapa Cikgu Tere. Beliau juga salah satu alumni gelombang ke-4 yang bukunya terbit di penerbit mayor PT. Andi Offset. Berikut ini buku solo yang telah berhasil beliau terbitkan mulai tahun 2020 hingga 2021. 


Tanpa membuang waktu beliau langsung menyampaikan bahwa jika ingin menulis buku yang diterbitkan dan dicetak oleh penerbit, maka naskah buku diantaranya harus dilengkapi dengan



Sedikit berbagi pengalamnnya, beliau pernah mengalami kebingungan antara Prakata dan Kata Pengantar. Ternyata Prakata berbeda dengan kata pengantar, berikut perbedaannya.




Outline merupakan bagian yang tak kalah pentingnya dalam proses penulisan. Dengan adanya outline  seorang penulis dapat tetap fokus pada inti setiap bab. Tak lupa beliau memberi sedikit tips dalam membuat daftar isi secara otomatis di Microsoft Word seperti berikut



Selanjutnya merupakan Sinopsis yang menceritakan keseluruhan isi buku secara ringkas. Berbeda halnya dengan Blurb yang  hanya menuliskan bagian - bagian menarik dari sebuah buku.  Penanda utama blurb adalah pertanyaan yang mengundang rasa ingin tahu pembaca.




Bagian terakhir dari kelengkapan naskah buku,  yaitu profil penulis. Beliau menyampaikan ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat profil, diantaranya:

1. Merupakan bagian pendukung isi buku yang kita tulis. Maksudnya jika kita menulis tentang tips menulis di blog,  minimal kita sudah mempunyai kompetensi di bidang itu. 

2. Harus relevan. Misalnya menulis tentang pendidikan, namun penulis berlatar belakang non pendidikan,  maka itu tidak relevan.  Sehingga dapat menurunkan kepercayaan para pembaca buku.

3. Menuliskan nomor kontak penulis yang dapat dihubungi. Terutama jika pihak penerbit ingin melakukan editing dan perlu menghubungi kita.  Selain itu bisa juga menjalin komunikasi dengan para pembaca buku.

Memasuki sesi tanya jawab, Bu Aam kembali mencairkan suasana dengan mengajukan pertanyaan untuk memotivasi peserta. "Bagaimana menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam menulis, sehingga para peserta bisa mengikuti challenge menulis satu minggu? Langkah apa yang ditempuh agar naskah peserta bisa tembus ke penerbit mayor PT Andi? Bagaimana mencari sumber referensinya? Hal ini saya tanyakan karena Prof. Ekoji mengadakan hal serupa di gelombang 19 dan 20 saat pertemuan minggu lalu".

Melalui pengalamannya, Cikgu Tere dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut. Pertama, dengan cara menumbuhkan kepercayaan diri dalam menulis untuk mengikuti challenge tersebut. Om Jay sering mengatakan menulislah setiap hari dan kita akan mendapatkan keajaiban. Nah, salah satu keajaibannya adalah kita semakin banyak jam terbang. Lebih mudah menuangkan ide menjadi tulisan, kemudian menjadi terbiasa menulis  dan muncullah rasa percaya diri itu.
 
Kedua menggunakan langkah yang pasti yaitu dengan mempelajari gaya selingkung dari Penerbit Andi. Buka websitenya dan melihat topik-topik apa yang mereka terbitkan. Kemudian, belajar menggunakan trending topik dan lihat pemasarannya. Misalnya sekarang sedang masa pandemi, apa yang sangat dicari oleh para pembaca dan merupakan hal yang menjadi pertimbangan Penerbit Mayor untuk meloloskan naskah kita. 

Satu hal yang terpenting adalah melalui komunikasi dengan Prof. Eko melalui challengenya. Karena beliau adalah penulis hebat dan terkenal. Ketika kita dapat berkolaborasi bersama beliau, maka kecenderungan naskah kita akan diterima oleh Penerbit Andi. Karena beliau mempunyai kredibilitas tinggi. Yang terakhir, terkait referensi, tentunya kita bersumber pada Channel Youtube Prof. Eko, kemudian mengembangkan referensi pada jurnal serta buku yang relevan dengan topik kita. Selain itu kita dapat menggunakan google cendekia atau google scholar untuk mencari referensi yang menunjang.

Pertanyaan berikutnya diajukan oleh Bapak Syafrudin asal Tolitoli
"Apakah saat kita mengirimkan naskah buku dan kelengkapan naskah buku tersebut ada yang kurang, apakah naskah bisa diterima penerbit atau malah  dikembalikan?"

Cikgu Tere kembali memberikan jawaban bahwa penerbit akan menginformasikan kepada penulis,  kelengkapan naskah apa saja yang perlu dikirimkan. Sehingga sebagai penulis ada baiknya jika memastikan dulu kelengkapan yang diminta penerbit.

Tanpa terasa pertemuan malam ini sudah berada dipenghujung waktu. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kita untuk terus berkarya hingga menghasilkan buku solo. Terimakasih tak terhingga saya ucapkan kepada Ibu Theresia yang telah berkenan mambagikan ilmunya serta Ibu Aam yang sukses memandu pertemuan malam ini. 

Amalia😊















 

Komentar

  1. Semakin keren resumenya, Bu. Semoga dengan kelengkapan buku ini, karya yang didamba segera diterbitkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin
      Trimakasih Bu
      Tulisan ibu tidak kalah kerennya

      Hapus
  2. Mari kita saling memotivasi, kita siapkan kelengkapan menulis

    BalasHapus
  3. Penuturan yang runtut dan mudah dipahami. Memberikan semangat untuk menerbitkan buku

    BalasHapus
  4. Keren Bu, ulasannya. Tetap semangat dan salam literasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini