PEMASARAN BUKU


Malam ini merupakan satu malam yang saya nantikan kehadirannya. Sesuai jadwalnya, saya kembali dapat bertemu bapak ibu hebat yang tergabung dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI walau pun secara online (WAG). Tak Kalah menariknya, moderator kali ini dipandu oleh wanita cantik penuh prestasi yaitu Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Sebelumnya beliau juga narasumber pada pertemuan ke-6 yang membahas materi Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi.

Dengan moderator yang penuh prestasi tentu saja narasumber malam ini juga memiliki talenta yang luar biasa dan akan mengupas tuntas tentang "Pemasaran Buku". Materi ini akan disampaikan oleh Bapak Agus Subardana, S.E., M.M. Beliau adalah Direktur Marketing di Penerbit ANDI Yogyakarta yang mengawali karirnya sejak 1999 hingga sekarang. Berbekal Ijazah S1 dan S2 pada Jurusan Manajemen Pemasaran, tak menyurutkan langkahnya untuk menggeluti dunia pemasaran sehingga beliau juga sering didaulat untuk menjadi moderator pada berbagai event webinar. 

Pertemuan malam ini kembali dibuka dengan hangat oleh Bu Aam dan mempersilahkan Bapak Agus untuk menyampaikan materinya. Diawali dengan sharing sederhana mengenai Pemasaran Buku Saat Pandemi Covid 19, beliau menyampaiakan bahwa buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi.

Sejak usia dini, anak–anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Dikemukakan oleh beliau bahwa perkembangan industri penerbitan buku di Indonesia saat ini mengalami penurunan yang drastis dari sisi penjualan. Dari 1.328 penerbit yang terdaftar di IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) saat ini sudah banyak yang tumbang akibat tak mampu bertahan menghadapi pandemi Covid 19. Untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan jitu sebagai ujung tombak dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini agar mampu mencapai hasil penjualan buku yang maksimal.

Berikut ini beberapa dampak penjualan buku selama Covid 19 desertai grafik penjualannya:
* Jaringan toko buku sebagian besar tutup selama Covid 19 (Maret-Mei 2020)
* Kekhawatiran pengunjung untuk mendatangi toko buku/mall
* Penurunan omset toko buku mencapai 60% - 80%
* Penerbit mengurangi distribusi buku ke toko buku
* Beberapa penerbit gulung tikar/bangkrut



Akibat dampak tersebut salah satu strategi yang dapat dimanfaatkan dalam perubahan pasar ialah transformasi digital yang mengandalkan pasar secara online. 


Pilihan strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik yang dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang di terbitkan. Jenis-jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku (Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi, Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks, dll).

Dari jenis-jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis.  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1. Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini Penerbit ANDI Offset dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit kami sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.

Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan makro. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut:

  • Strategi Pemasaran Buku melalui serangan udara atau on line dapat dilakukan sebagai berikut:
  1. Tetap terhubung dengan pelanggan buku melalui media sosial.
  2. Pastikan buku yang kita jual mudah ditemukan secara online (web site, semua marketplace, dan media sosial lainnya). 
  3. Pemasaran buku melalui komunitas
  4. Tampil lebih cepat, unggul dan lebih menarik dibandingkan kompetitor.
  5. Memberikan penawaran khusus (diskon/rabat) serta mengadakan event (webinar).
  6. Menjadi Brand yang tanggap situasi dengan menumbuhkan empati
  • Strategi Pemasaran Buku melalui serangan darat atau off line dapat dikelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain:
  1. Pendistribusian melalui toko buku berdasarkan 3 pemetaan yaitu toko buku modern, toko buku semi modern dan toko buku tradisional. Hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut memiliki sistem administrasi dan tempat yang berbeda.
  2. Mengadakan Promo diinternal toko dengan memasang produk buku melalui neon box, x banner dan lain sebagainya .
  3. Direct selling atau penjualan secara langsung ke Sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK hingga perguruan tinggi. Selain itu dapat memasarkan buku referensi dan umum untuk perpustakaan.
Pada sesi tanya jawab, moderator mempersilahkan peserta untuk mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Ms Phia dari kota Sukabumi juga merupakan pertanyaan yang ingin sekali saya ketahui jawabanya.

Pertanyaan : 

"Menurut pendapat bapak. Apakah membuat promosi buku/tulisan yang sudah jadi tapi belum publish apakah memungkinkan?"

Jawaban:

"Sangat memungkinkan, karena dapat diterbitkan asalkan belum ada ISBN dan belum pernah di publikasikan oleh penerbit lain. Selain itu juga tergantung pada potensi pasar buku yang ditulis (masuk dalam trend pasar atau tidak) dan konten sesuai manfaat untuk regulasi pendidikan saat ini".


Diakhir pertemuan tak lupa beliau memberikan motivasi untuk terus berkarya melalui tulisan buku sebagai satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Potensi pasar buku tidak ada habisnya selagi manusia mau belajar dan terus belajar karena pasti akan membutuhkan buku. Satu hal penting dari beliau yang mengatakan bahwa 'Buku Tidak Akan Pernah Lekang Oleh Waktu'.

Akhir yang sangat memukau dan sesuai harapan. Walau pun materi berupa pemasaran buku namun didalamnya terselip berbagai makna berharga agar kita dapat terus berkarya meskipun dimasa pandemi Covid 19. 



Amalia 😊







Komentar

  1. Tulisan yang keren,
    Semoga segera terkumpul menjadi buku yang di cetak oleh penerbit beken

    BalasHapus
  2. Bagus sekali. Aku suka...aku suka... mari bu, kita bersama-sama menerbitkan buku. Semoga.

    BalasHapus
  3. Assalamu Alkm, Maaf Bunda saya anggota baru mohon bimbingan dan tegur sapanya semoga saya juga bisa menjadi bagian dari para penulis seperti Bunda

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini