Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie


 "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi"-Wijaya Kusumah


Kalimat di atas menjadi pembuka pada kegiatan Belajar Menulis Gelombang 19 malam ini. Peretemuan ke-7 malam ini lagi-lagi mengeluarkan narasumber yang memiliki talenta luar biasa. Dipandu oleh moderator cantik yang tak kalah hebatnya, pertemuan malam ini menjadi sangat istimewa.

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Pria kelahiran Jakarta, 30 Juni 1992 ini merupakan narasumber kami malam ini. Beliau berprofesi sebagai guru SD di Jakarta dan memulai aktivitas menulisnya sejak 2009. Meskipun masih berusia muda namun memiliki segudang cerita, selain itu beliau juga merupakan pendiri komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal).

Diawali dengan keikutsertaan beliau dalam pelatihan Belajar Menulis Gelombang 4 (Maret 2020) merupakan langkah awal yang menghantarkan beliau menjadi narasumber malam ini. Pada materinya beliau menyampaikan bahwa salah satu syarat untuk lulus dalam pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo sehingga tema pertemuan malam ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie".

Tidak seperti dulu, saat ini penerbit indie semakin banyak. Sebagian yang kita ketahui bahwa penerbit buku yang ada hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex Media dan lainnya. Bahkan ada juga yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan tersebut. Selain naskah pasti diterbitkan, proses penerbitannya pun mudah dan cepat

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Di penerbit indie, kita perlu menyiapkan biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan, ungkap beliau.

Awalnya, beliau berniat membuat buku tutorial blog. Saat itu buku blog khusus guru belum ada, sehingga beliau memerlukan mentor untuk membimbingnya namun terkendala akibat minimnya informasi dan referensi tentang komunitas dunia penerbitan. Hingga pada Oktober 2020 beliau berhasil mengirim naskah buku pertama ke salah satu penerbit indie meskipun harus menunggu selama 3 bulan untuk terbit. 

Untuk memudahkan peserta pelatihan menerbitkan bukunya, beliau juga mengenalkan salah satu rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Gemala. Selain itu beliau juga memberikan informasi tentang ketentuan dalam menerbitkan buku di penerbit tersebut dalam poster berikut


Jika kita ingin mencetak ulang lagi di penebit yang sama jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar.
Diposter ada keterangan bahwa Rp 300,000,- untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan dikenakan biaya tambahan

Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. tergantung antrian cetak dan ISBN. Sebelum terbit, penulis akan diberi naskah buku PDF (dengan watermark) untuk dicek kembali yang disertai kelengkapan seperti cover (judul buku dan nama penulis saja), Prakata, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat). Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib ada. Selain paket penerbitan Rp 300.000,- ada juga  paket penerbitan GRATIS, jika dari awal sudah berniat mencetak lebih dari 40 eksemplar hanya cukup membayar biaya cetaknya saja. Tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman dikarenakan biasanya buku kumpulan resume pasti bisa lebih dari 90 halaman A5, tambah beliau.

Sangat luar biasa materi pada malam ini. Dari awal kita sudah dibekali tentang beberapa penerbit indie. Informasi beliau setidaknya dapat menghilangkan sedikit keraguan kita untuk menulis dan menerbitkan buku.

"Tetaplah menulis, tak ada salahnya berhenti sejenak untuk mencari inspirasi agar dapat kembali menulis"

Nah... buat para pembaca yang masih bingung menentukan penerbit, Penerbit Gemala bisa menjadi salah satu referensinya. Untuk informasi lebih lanjut bisa ditemukan pada laman berikut ini:
http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html


Amalia😊


 



Komentar

  1. bagus bu Amalia tulisannya, semangat..

    BalasHapus
  2. Mantap bu Amalia...semangat, semangat..💪

    BalasHapus
  3. Siap-siap ngantri di penerbit, bu. Semangat.

    BalasHapus
  4. Keren bu tulisannya, ayo cepet-cepet ke penerbit

    BalasHapus
  5. Lengakap tulisannya keren bu..

    BalasHapus
  6. datar namun pasti, terurai jadi komplit ...pokoknya sip..n cakep dech..semangat terus sampai lulus..

    BalasHapus
  7. Mantab, semoga bisa menginspirasi bu...

    BalasHapus
  8. Keren ulasannya Bu, semoga segera lanjut ke penerbit. Sudilah kiranya berkunjung ke blog saya , Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini